RELEVANSI MAKANAN DAN JAMUAN MAKAN TRADISIONAL SIMALUNGUN DENGAN PERJAMUAN KUDUS

  • Janhotner Saragih Sekolah Tinggi Teologi Abdi Sabda Medan
Keywords: perjamuan kudus, makan, tradisi, simalungun, budaya

Abstract

Makan dan makanan, hal yang sangat biasa dalam hidup ini. Sepanjang hidup umat percaya, hal makan dan makanan pasti tidak akan dapat dipisahkan. Namun terkadang pemaknaan khusus terhadap hal yang biasa, sering kurang mendapat perhatian walaupun hal yang biasa itu mengandung pemahaman yang cukup mendalam. Hal ini berkaitan dengan pemaknaan secara teologi dari makan dan makanan. Makna yang terkandung di dalamnya sangat sarat dengan kebersamaan, persekutuan dan penghargaan kepada sesama. Bahkan jika pemaknaan makan dan makanan ini diperhadapkan dengan tradisi kekristenan seperti Perjamuan Kudus, punya kesamaan yang sangat teologis.

Keprihatinan atas permasalahan di atas, memotivasi penulis untuk mengkaji pemaknaan dari makan dan makanan dalam kehidupan umat percaya. Bahkan gereja perlu belajar untuk memahami tradisi yang dilakukan oleh umatnya sebagai sarana dari pelaksanaan perintah Tuhan. Kesamaan makna dari tradisi jamuan makan bersama (dalam pemaknaan makan dan makanan) serta ibadah Perjamuan Kudus, menjadi pergumulan bersama antara gereja dan budaya agar keduanya saling mengisi dan memperlengkapi. Bahwa tradisi yang dilakukan oleh umat percaya adalah bagian dari praktek iman gereja dalam kehidupan sehari-hari.

Published
2022-06-29