RITUAL BEKUMANTAN; Tinjauan Dogmatis terhadap Pemahaman Jemaat Talang Mamak tentang Pemeliharaan Allah Melalui Roh Orang Mati dalam Ritual Bekumantan serta Implikasinya bagi Pertumbuhan Iman Jemaat Talang Mamak

  • Sofian Naburju Sekolah Tinggi Teologi Abdi Sabda Medan
  • Pardomuan Munthe Sekolah Tinggi Teologi Abdi Sabda Medan
Keywords: Ritual Bekumantan, Jemaat Talang Mamak, Pemeliharaan Allah, Roh nenek moyang, Kontekstualisasi Injil

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk menerangi tradisi ritual bekumantan yang ada di suku Talang Mamak dengan Injil tanpa menghilangkan tradisi tersebut melainkan memberikan pemahaman yang baru akan esensi dari ritual tersebut Sehingga jemaat Talang Mamak bisa tetap melaksanakan ritual bekumantan tanpa adanya kekeliruan dengan iman Kristen. Ritual bekumantan adalah ritual pengobatan terhadap segala penyakit, dipimpin oleh dukun. Ritual ini sudah ada sejak zaman nenek moyang. Bersamaan dengan endemi yang sering terjadi, letak geografis yang jauh dari pemukiman, tenaga medis yang tidak ada membuat masyarakat Talang Mamak mengikuti ritual ini untuk meminta kesembuhan dari roh nenek moyang. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuantitatif yaitu dengan menyebar angket kepada jemaat Talang Mamak. Adapun yang menjadi hasil dari penelitian skripsi ini adalah: Jemaat Talang Mamak percaya bahwa roh nenek moyang bisa menjaga dan memelihara kehidupan masyarakat Talang Mamak dengan mengikuti ritual bekumantan termasuk memberi kesembuhan bagi masyarakat yang sedang sakit. Akan tetapi selain dipercaya sebagai ritual pengobatan yang melibatkan pemanggilan roh nenek moyang, ritual ini juga memiliki nilai-nilai positif yang sesuai dengan iman Kristen, yaitu membangun persekutuan, menumbuhkan rasa saling mengasihi, meningkatkan hubungan kekeluargaan, saling tolong menolong dan mengajarkan untuk bekerja sama dan bertanggungjawab atas tugas yang diberikan. Adapun yang menjadi hasil akhir penelitian ini rata-rata jemaat Talang Mamak setuju jika ritual bekumantan dikontekstualisasikan dengan Injil. Karena itu gereja sebaiknya menjadikan ritual ini sebagai sarana untuk memuji Tuhan. Gereja hadir untuk menyapa umat manusia, artinya gereja sebaiknya melakukan misi yang kontekstual. Upaya dalam melakukan kontekstualisasi Injil terhadap ritual bekumantan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan iman jemaat Talang Mamak, dengan begitu Injil hadir bukan untuk menindas dan mengkerdilkan tradisi atau budaya tertentu namun untuk memberikan sukacita dan keselamatan.

Published
2022-06-29